Ini adalah sesuatu yang wajar ya kalau melihat suatu perkembangan situasi seperti ini lantas muncullah antisipasi
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar menilai rencana pembentukan Angkatan Siber sebagai matra ke empat TNI setelah AD, AU, dan AL layak dilakukan demi menjawab kebutuhan zaman.
"Jadi sikap adaptif terutama dari generasi muda sangat kita harapkan, sehingga peraturan peraturan ke arah sana bisa dilakukan, termasuk siber ini," kata Agum saat ditemui di kantor DPP Pepabri di kawasan Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut Agum, perkembangan zaman melahirkan banyaknya ragam inovasi terutama di bidang teknologi.
Teknologi yang semakin maju dinilai dapat memberikan keuntungan sekaligus melahirkan ancam baru untuk negara, salah satu contohnya serangan siber.
Karena hal tersebut, Agum menilai pembentukan Siber TNI untuk menangkal ancaman serangan siber kepada NKRI merupakan hal yang layak untuk dilakukan.
"Ini adalah sesuatu yang wajar ya kalau melihat suatu perkembangan situasi seperti ini lantas muncullah antisipasi," kata Agum.
Baca juga: Komisi I sebut pembahasan pembentukan Angkatan Siber akan dioper
Baca juga: BSSN dukung pembentukan Angkatan Siber untuk TNI
Baca juga: Angkatan siber perkuat posisi geopolitik Indonesia
Agum pun mengaku tidak bisa memberikan komentar lebih jauh mengenai hal ini. Namun demikian dia memastikan akan mendukung segala upaya pemerintah yang berdampak pada peningkatan keamanan negara.
Sebelumnya (16/8), Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-4 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber.
"Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Bamsoet dalam Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR Tahun 2024 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.
Bamsoet menuturkan hal tersebut penting mengingat posisi geopolitik Indonesia sangat rawan karena berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris, yaitu Malaysia, Singapura, dan Australia.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024